 |
| Sumber gambar: Pexels |
Ngaku-ngaku introvert, padahal introvert bukan sadboy nolep suka maen game moba :P
***
Sebagai makhluk yang bersosialisasi, kita dituntut harus mampu beradaptasi dengan banyak orang. Bahkan mesti membangun dan memberi suasana nyaman kepada lingkup pergaulan, termasuk dengan orang yang baru saja dikenal.
Aku menyadari hal itu. Untuk itu, aku ingin sekali mengenal banyak orang dan bergabung dalam komunitas sosial dengan memperlihatkan kesan yang baik.
Namun, aku kadang kesulitan untuk berbicara panjang lebar atau sekadar basa-basi. Apalagi dengan orang yang baru saja kukenal. Aku lebih memilih menghemat bahan obrolanku, dan cenderung mengamati lawan bicaraku. Kuperhatikan setiap orang yang ngomong, dan menebak-nebak, apa mereka bakalan cocok berteman denganku?
Setiap kali aku bertemu dengan orang baru, yang pertama kali terpikirkan olehku adalah basa-basi memperkenalkan diri dengan baik. Agar, timbul pertanyaan-pertanyaan baru untuk mebangun percakapan jangka panjang. Namun, itu tidak kulakukan karena aku merasa malas meperkenalkan siapa diriku kepada orang yang baru saja kukenal. Aku cenderung diam dan tidak memulai pebicaraan duluan. Karena hal itu banyak yang menyebutku sebagai orang yang tidak bersosialisasi, bahkan disebut sebagai orang yang introvert.
Aku tidak yakin kalau aku memiliki kepribadian itu. Aku coba untuk mencari tahu apa sebenarnya introvert itu dan bagaimana dengan kepribadianku sebenarnya?
Dari hasil baca sana-sini, dapat kusimpulkan bahwa Introvert adalah tipe kepribadian orang yang lebih fokus kepada dirinya sendiri ketimbang memikirkan lingkungan sekitarnya. Hal ini berbeda dengan orang yang tidak dapat bersosialisasi, pendiam, atau pemalu. Kepribadian introvert memiliki kemampuan untuk bersosialisasi dengan baik, hanya saja mereka tidak bisa berlama-lama di keramaian. Karena para introvert rentan stress jika berada dalam kelompok yang ramai.
"Orang yang introvert mudah terstimulasi oleh lingkungan. Jika ada banyak kejadian atau keramaian di sekitarnya, mereka jadi mudah stres," kata Laurie Helgoe, PhD, asisten profesor bidang psikologi di Davis & Elkins College dan penulis buku Introvert Power.
Tidak semua orang introvert membenci keramaian. Tapi, kebanyakan mereka lebih memilih bergaul dengan kelompok kecil pertemanan dibanding dengan kelompok besar, atau bahkan dengan kelompok yang tidak dikenal dekat.
Aku menyadari hal itu. Untuk itu, aku ingin sekali mengenal banyak orang dan bergabung dalam komunitas sosial dengan memperlihatkan kesan yang baik.
Namun, aku kadang kesulitan untuk berbicara panjang lebar atau sekadar basa-basi. Apalagi dengan orang yang baru saja kukenal. Aku lebih memilih menghemat bahan obrolanku, dan cenderung mengamati lawan bicaraku. Kuperhatikan setiap orang yang ngomong, dan menebak-nebak, apa mereka bakalan cocok berteman denganku?
Setiap kali aku bertemu dengan orang baru, yang pertama kali terpikirkan olehku adalah basa-basi memperkenalkan diri dengan baik. Agar, timbul pertanyaan-pertanyaan baru untuk mebangun percakapan jangka panjang. Namun, itu tidak kulakukan karena aku merasa malas meperkenalkan siapa diriku kepada orang yang baru saja kukenal. Aku cenderung diam dan tidak memulai pebicaraan duluan. Karena hal itu banyak yang menyebutku sebagai orang yang tidak bersosialisasi, bahkan disebut sebagai orang yang introvert.
Aku tidak yakin kalau aku memiliki kepribadian itu. Aku coba untuk mencari tahu apa sebenarnya introvert itu dan bagaimana dengan kepribadianku sebenarnya?
Dari hasil baca sana-sini, dapat kusimpulkan bahwa Introvert adalah tipe kepribadian orang yang lebih fokus kepada dirinya sendiri ketimbang memikirkan lingkungan sekitarnya. Hal ini berbeda dengan orang yang tidak dapat bersosialisasi, pendiam, atau pemalu. Kepribadian introvert memiliki kemampuan untuk bersosialisasi dengan baik, hanya saja mereka tidak bisa berlama-lama di keramaian. Karena para introvert rentan stress jika berada dalam kelompok yang ramai.
"Orang yang introvert mudah terstimulasi oleh lingkungan. Jika ada banyak kejadian atau keramaian di sekitarnya, mereka jadi mudah stres," kata Laurie Helgoe, PhD, asisten profesor bidang psikologi di Davis & Elkins College dan penulis buku Introvert Power.
Tidak semua orang introvert membenci keramaian. Tapi, kebanyakan mereka lebih memilih bergaul dengan kelompok kecil pertemanan dibanding dengan kelompok besar, atau bahkan dengan kelompok yang tidak dikenal dekat.
Jika kalian mengatakan orang introvert itu kalau nonkrong tidak banyak bicara, aku sepakat. Seperti dikutip dari hellosehat.com,
“Perlu diketahui bahwa orang introvert tidak merasa harus berbicara jika memang tidak perlu. Terkadang, mereka lebih suka memerhatikan orang-orang di sekitarnya atau tenggelam dalam pikirannya sendiri. Mungkin, orang lain mengartikan sikap tersebut sebagai orang yang membosankan, padahal menurut orang introvert, aksi observasi dan memperhatikan orang-orang ini termasuk menyenangkan.”
Sebagai introvert, memang tidak mudah menghadapi suasana riuh dan penuh sesak. Dominasi extrovert yang suka melepas energi dapat membuat seorang introvert redup. Makanya, orang-orang introvert harus mencari kelompok pertemanan yang cocok dan nyaman, agar terhindar dari kelompok pertemanan yang bisa mebuatmu stress.
Jadi, apakah aku memiliki kepribadian introvert atau tidak? Entahlah, aku tidak pernah mengakui bahwa aku adalah orang yang introvert. Memang, aku tidak suka keramaian yang menimbulkan suara-suara berisik. Karena itu membuat pikiranku tidak bekerja normal bahkan bisa stress. Aku cenderung diam jika pembicaraan itu tidak menarik buatku. Aku lebih suka menyendiri.
Sebenarnya, aku tidak begitu kesulitan dalam bersosialisasi dengan siapapun.Tapi, hanya saja aku cenderung membatasi percakapan dan tidak suka berbasa-basi terlalu lama untuk orang yang baru saja kukenal.
Bagaimana menurut kalian, apakah aku introvert, atau kalian memiliki kepribadian introvert atau bahkan hanya mengaku-ngaku saja?
“Perlu diketahui bahwa orang introvert tidak merasa harus berbicara jika memang tidak perlu. Terkadang, mereka lebih suka memerhatikan orang-orang di sekitarnya atau tenggelam dalam pikirannya sendiri. Mungkin, orang lain mengartikan sikap tersebut sebagai orang yang membosankan, padahal menurut orang introvert, aksi observasi dan memperhatikan orang-orang ini termasuk menyenangkan.”
Sebagai introvert, memang tidak mudah menghadapi suasana riuh dan penuh sesak. Dominasi extrovert yang suka melepas energi dapat membuat seorang introvert redup. Makanya, orang-orang introvert harus mencari kelompok pertemanan yang cocok dan nyaman, agar terhindar dari kelompok pertemanan yang bisa mebuatmu stress.
Jadi, apakah aku memiliki kepribadian introvert atau tidak? Entahlah, aku tidak pernah mengakui bahwa aku adalah orang yang introvert. Memang, aku tidak suka keramaian yang menimbulkan suara-suara berisik. Karena itu membuat pikiranku tidak bekerja normal bahkan bisa stress. Aku cenderung diam jika pembicaraan itu tidak menarik buatku. Aku lebih suka menyendiri.
Sebenarnya, aku tidak begitu kesulitan dalam bersosialisasi dengan siapapun.Tapi, hanya saja aku cenderung membatasi percakapan dan tidak suka berbasa-basi terlalu lama untuk orang yang baru saja kukenal.
Bagaimana menurut kalian, apakah aku introvert, atau kalian memiliki kepribadian introvert atau bahkan hanya mengaku-ngaku saja?
Jadi Nolep yang Betahnya di Kamar aja Bukan Berarti Kalian itu Seorang Introvert
Reviewed by Asique
on
5/19/2020
Rating:
Reviewed by Asique
on
5/19/2020
Rating:
