Kalau
ada tempat yang instagramable, mudah
dijangkau dan yang paling penting gratis alias tidak ada pungutan uang masuk,
udahlah! bakal rame kali yakin
seriusan. Gak mau gak tau, pokoknya harus jadi tempat wisata!
Berdasarkan
kriteria itu, akhir-akhir ini yang menjadi primadona para remaja yang katanya
hobi hunting dan suka ngalungin kamera di area Pekanbaru dan
sekitarnya adalah Jembatan Siak IV atau Jembatan Sultan Abdul Jalil Alamuddin
Syah atau Marhum Bukit (buset namanya panjang bet).
Dari
awal jembatan di buka untuk umum, feed
Instagram sudah beserak dengan foto-foto
jembatan tersebut. Yang ala-ala fotografilah, yang selfie-lah, story-lah.
Emang gak mau kalah kalau soal lomba-lombaan siapa yang paling duluan upload. Heran.
Emang
keren sih, jembatan yang membentang di atas Sungai Siak itu dihiasi lampu warna
warni yang kalau malam kelihatan bagus dan mewah, cuman kalau fotonya pakai hape kamera resolusi 2 megapiksel ya bakalan tetep jelek.
Mampus situ.
Desain
jembatan yang juga memukau makin menegaskan kalau jembatan ini ikonik bangetlah
pokoknya. Landmark Kota Pekanbaru.
Pas lewat sempat mikir, “Anjir, keren
ini gilak.” Walaupun ada yang bilang
desainnya agak mirip-mirip desain jembatan Barelang di Batam, ah bisa aja kamu.
Adanya
fasilitas trotoar di sisi jembatan juga bisa digunakan masyarakat tanpa harus
takut ditarbak kendaraan yang lewat.
Maaf-maaf ini ya, tapi trotoar ini disediakan untuk orang lewat bukan jalan
tikus motor, apalagi numpang parkir. Minta ditabok ya? Lagian juga gak ada
tukang parkir yang bakalan muncul tiba-tiba. hehehe.
Eh,
jangan salah, tukang parkir emang gak ada, tapi yang parkir di badan badan
jalan jembatan itu lo beleak-leak.
Kalau lewat jembatan pada malam hari, sering dijumpai motor-motor parkir di
badan jalan jembatan.
Apalagi
lewatnya pas malam minggu, minta ampun. Mau serapi apapun posisi parkirnya, ya
kalau parkir pas di jembatan itu kan rasa-rasanya aneh aja. Padahal udah ada
rambu-rambu dilarang berhenti, jelas enggak boleh parkir, bodat emang.
Tapi
berprasangka baik aja, mungkin yang berhenti di jembatan itu karena baca
rambu-rambu yang menandakan batas kecepatan maksimal 40 km/jam, jadi kan
kecepatan 0 alias berhenti itu boleh hahaha.
Seterahlah!
Tinggal
tunggu aparat beraksi aja. Palingan bentar lagi bakalan ada aturan tegas
dilarang parkir di badan jalan jembatan, juga razia-razia. Seperti yang
diberlakukan di flyover simpang SKA
yang sempat dijadikan kongkow-kongkow
anak hits Pekanbaru. Bukan
gimana-gimana sih, tapi namanya juga tuntutan posting, cuman berlaku beberapa hari dan akhirnya pada balik lagi.
Dimana
ada “wisatawan” di situlah orang jual jajan mulai bermunculan. Paling pinter emang kalau masalah memanfaatkan
peluang, apalagi soal duit, juara!
Di
ujung jembatan sekarang mulai ada penjual jajanan. Dari yang seger-seger es kelapa, jus buah, es
campur dan sejenisnya sampai makanan seperti bakso, sate dan yang lainnya.
Belum lagi yang baru mulai bersihkan lokasi, pasang patok dan dirikan tenda
terpal. Siap-siap aja kalau beberapa tahun kedepan bakalan ada hotel, mall,
bioskop dan pusat-pusat kesenangan duniawi lainnya. Di pinggir jembatan.
Lihat
sisi baiknya, alhamdulillah
pemerintah bisa buat masyarakat Pekanbaru dan sekitarnya merasa senang karena
ada “destinasi wisata” baru, hehe.
Selain itu, ada juga yang diuntungkan karena jual jajan di Jembatan Siak IV bisa
laku. Buat abang parkir, “Maaf bang, belum bisa buka cabang di sini.”
Tempat Bagus Pokoknya, Harus Jadi Tempat Wisata di Pekanbaru
Reviewed by Asique
on
5/07/2019
Rating: