Foto/Simon Dell |
Oleh: Ardian Pratama
Baru-baru ini Simon Dell, seorang fotografer, menemukan sebuah keluarga tikus berlarian di sekitar kebun miliknya. Alih-alih menangkapnya, ia membangun tikus-tikus itu sebuah desa kecil.
***
"Suatu hari aku keluar rumah, dan hendak memotret burung-burung di halaman. Tiba-tiba aku melihat sesuatu bergerak di tanah," kata Simon kepada Bored Panda. "Aku mengarahkan kamera ke sana dan kaget, serta senang melihat seekor tikus rumah yang sangat lucu sedang berdiri di rerumputan."
"Seketika aku tahu dia adalah model yang bagus, dan aku berlari kembali ke rumah mengambil beberapa kacang untuknya. Aku duduk di depan persembunyiannya dan menunggu, beberapa menit kemudian ia muncul kembali, dan mengambil kacang tersebut."
"Pada saat itu aku berpikir akan membuatkan sebuah tempat berteduh dan tempat yang aman untuk bersembunyi dan memberinya makan."
"Aku memiliki pengalaman memotret satwa liar, seperti berbagai jenis burung, bangau yang muncuri ikan di kolamku, rubah yang mengunjungiku tiap malam, hingga landak dan tupai."
"Pada awalnya hanya ada seekor tikus. Aku menumpuk beberapa balok kayu kecil di sekitar sebuah kotak untuk rumah tikus itu, dan menutupinya dengan lumut sebagai atap. Kemudian aku memasang pagar kawat agar tidak disusupi oleh kucing. Aku juga memiliki seekor anjing, jadi mungkin tidak ada kucing yang berani masuk ke pekaranganku."
"Beberapa hari kemudian, aku perhatikan mungkin ada lebih dari seekor tikus di dalam balok-balok kayu itu. Benar saja, beberapa sesaat kemudian mereka keluar untuk mencari makan."
"Aku memutuskan untuk memperbesar gubuk kecil itu. Aku merasa tak tega jika harus mengusir mereka dari kebunku, bisa saja mereka dimangsa oleh makhluk lain. Sebagai seorang fotografer alam liar, aku harus menciptakan habitat yang terlihat bagus untuk setiap foto yang akan aku ambil."
"Pembenahan tahap pertama selesai kukerjakan dengan mudah. Namun, semakin banyak tikus datang pada hari-hari berikutnya. Aku kemudian menambahkan lebih banyak ruang dan pintu masuk, dan membuat perubahan besar. sehingga mereka bisa melarikan diri jika perlu. Selama berminggu-minggu, tumpukan balok-balok kayu tersebut telah menjadi miniatur sebuah desa tikus."
"Aku juga memberi mereka persiapan untuk menghadapi musim dingin. Sehingga mereka dapat bertahan hidup."
"Aku sendiri tidak keberatan tinggal bersama makhluk kecil imut dan fotogenik itu. Walau pun setiap hari bercengkerama bersama mereka, tikus-tikus itu tetap berlarian jika aku mendekat atau berjalan terlalu cepat. Jadinya aku harus bergerak perlahan jika ingin memotret mereka."
"Tikus-tikus itu nampaknya menyukai rumah balok-balok kayu mereka. Mereka juga senang untuk keluar dan masuk membawa kacang dan biji-bijian. Makanan yang kuberikan biasanya alami. Aku memetik sendiri buah beri, kenari, hazelnuts, dan buah-buahan yang tumbuh liar di seberang jalan rumahku di Shire Brook—Inggris. Kadang juga aku memberi mereka ulat kering dan makanan olahan."
"Sekarang sedang musim dingin. Tikus-tikus itu masih tinggal di sini dan menjalani kehidupan mereka dengan bahagia. Aku memberi setumpuk bulu dan jerami untuk mereka gunakan sebagai alas tempat tidur, supaya mereka tetap hangat di malam-malam musim dingin ini.
Sumber: themindunleashed.com
Semua foto oleh: Simon Dell
Seorang Pria Menemukan Kawanan Tikus di Kebunnya, Kemudian Ia Membangun Miniatur Desa di Sana.
Reviewed by Asique
on
6/26/2019
Rating: