Oleh: Janaek Simarmata
Bayangkan jika kita bisa berpenampilan atau berbusana sesuai apa yang kita senangi. Tanpa perlu mendengar komentar seperti, "Ah kamu enaklah punya tubuh ideal, kulit putih, tinggi dan gudluking. Pakai apa aja tetap keren."
***
Di dunia fesyen tak dipungkiri bahwa yang menjadi role model adalah mereka yang memiliki proporsi tubuh ideal. Namun, ideal di sini yang dimaksud sebenarnya seperti apa sih? Jika yang mereka sebut ideal hanyalah tinggi, putih, kurus, maka aku sebut itu norak dan sok tau.
Mode atau fesyen merupakan sebuah ekspresi estetika yang populer pada masanya. Cara berbusana mestinya tidak terpaku pada standar yang dipatok oleh manusia. Aku memandang ini seperti halnya seni rupa. Pelukis mempelajari psikologi warna dan melukis di atas kertas yang warnanya berbeda-beda. Mereka tetap mampu menghasilkan gambar yang bagus dan enak dipandang.
Dalam dunia fesyen, tempatkan tubuhmu sebagai kanvas kosong. Pada kanvas tersebut, kita bisa mengenakan warna apa saja, aksesori, riasan wajah dan gaya rambut sesukanya. Itu merupakan bentuk ekspresi yang paling jujur atas diri sendiri.
Rasanya, pakem norak soal tubuh ideal berdampak pada rasa insecure orang lain. Mereka kerap tidak percaya diri dan tidak bisa berekspresi secara bebas. Oh ayolah, insecure boleh saja, tetapi jangan terpuruk dalam kekuranganmu itu. Mending coba berpenampilan menarik dengan hal-hal sesuai ekspresi diri.
Dalam konteks tertentu, fesyen juga menuntutmu untuk lebih kreatif. Fesyen itu soal selera dan jiwa seni. Kita bisa buat barang fesyen yang murah jadi terlihat mahal jika kita mampu memadupadankan barang tersebut. Permainan warna, bentuk, dan ukuran harus diperhatikan di dunia fesyen. Semua itu akan menampilkan look berbeda di tubuh kita.
Pernah liat laki-laki berpenampilan feminim atau wanita berpenampilan maskulin? Atau orang yang menggunakan pakaian robek-robek dan riweh? Jangan heran, karena itu adalah perkembangan zaman. Meski tak sedikit orang yang menganggap aneh gaya seperti itu, tetapi mau tak mau kalian harus menerimanya sebagai satu bentuk ekspresi diri.
Satu contoh kekinian di dunia fesyen tanah air saat ini adalah fesyen hijabers. Dengan perkembangan fesyen kini hijabers tak melulu menggunakan gamis. Banyak dari hijabers fashionable yang tidak menghilangkan esensi hijabnya. Salah satunya Khaila Dian, fesyen blogger wanita berhijab ini kerap mengunggah foto ootd-nya di Instagram @khailakk_ dengan penampilan yang berbeda beda tanpa melepas hijabnya.
Dengan followers lebih dari 30 ribu, Khaila tidak pernah mendapatkan komen negatif tentang cara berpakaian orang berkerudung. Malahan followers-nya banyak yang teracuni dan ingin meniru gaya berpakaian Khaila. Gimana, masih gak mau merubah penampilan menjadi lebih menarik? Nih aku kasih tau beberapa jenis fesyen untuk referensimu mengubah penampilan jadi lebih menarik.
Sebagai orang awam, pasti tidak asing lagi dengan gaya berpakaian formal yang menggunakan dress, rok sopan, kemeja berkerah, celana rapi, ahhh boring.
Edgy style ini bukan bagian dari itu, malah kebalikannya. Karena gaya ini dipakai untuk menunjukan karakter yang “garang”. Fesyen ini identik dengan pakaian yang dominan hitam mulai dari kaos, outer wear, celana atau rok, dan aksesoris pendukung lainnya.
2. Street Style
Street style atau street wear sejak dulu sudah menjadi gaya yang sering kita lihat sehari hari di jalanan. Gaya berpakaian ini identik dengan fesyen yang santai atau casual, biasa juga dipakai nyantai di rumah sehari hari. Gaya berpakaian ini sering dipadupadankan dengan kaos, jaket, hoodie, topi, sepatu kets. Street style ini tidak menuntutmu untuk menggunakan warna khusus seperti edgy style, jadi terserah pilih warna yang cocok di badamu.
3. Classy Style
Kata classy sendiri sudah tidak asing di kalangan anak muda jaman sekarang. Classy berarti berkelas, pasti sudah paham kan maksud dari berkelas. Ya, fesyen ini identik dengan barang dari brand atau perancang busana ternama, sudah pasti mahal dan mewah karena gaya ini memang digandrungi oleh kalangan atas. Kalau belum sanggup beli barang barang mewah tetapi kepingin bergaya classy, nabung aja dulu fesyen gak kenal umur kok jadi santai aja.
4. Retro Style
Retro style ini popular pada tahun 90-an, kalau kalian sudah remaja di tahun itu mungkin kalian tau. Dari artinya sendiri, retro berasal dari kata retrospective yang artinya sesuatu yang telah lampau.
Mode masa kini tetapi mengambil referensi masa jadul. Retro juga menjadi salah satu genre fesyen tua yang kembali diminati anak muda. Fesyen ini identik dengan warna warna terang dan celana gombrong, glam rock, punk rock. Gaya ini dipopulerkan oleh beberapa band rock luar negri, salah satunya Queen, Kiss dan Twisted Sister.
5. Vintage Style
Kalau retro style popular di tahun 90-an, vintage style ini lebih tua dari itu. Fesyen yang populer di tahun 80-an bahkan 70-an ini kembali diminati. Ya, kembali lagi karena sosial media yang tidak kenal umur sehingga membuat anak muda tertantang untuk menirukan gaya orang tua jaman dulu.
Fesyen ini identik dengan warna-warna kalem, lembut dan warna pastel. Ukuran busana kadang juga melebihi ukuran badan sesungguhnya, mungkin biar tahan lama ya, hehehe.
Gimana, sangat bergenre kan? Itu masih beberapa genre aja loh, ada banyak lagi genre fesyen lainnya. Kamu bebas memilih genre apapun untuk menunjukkan karaktermu lewat fesyen. Santai aja, gak ada yang dirugikan selain dirimu karena harus ngeluarin budget untuk belanja.
Saranku, gunakan trik amati, tiru dan modifikasi fesyen yang kamu inginkan. Semua itu agar penampilanmu bisa mendobrak insecurity-mu yang mengganggap kamu tidak good looking. Hehe, canda good looking!